Sunday, May 29, 2011

Penghapus Dosa - Bagian 01

Semua Manusia adalah
Makhluk yang Selalu Melakukan Dosa

Para pembaca yang budiman…
semoga kita selalu dirahmati Allah Ta'ala…
            Semua manusia di dunia ini tidak pernah lepas dari perbuatan dosa, maksiat, dan kesalahan. Termasuk dari ketinggian syari'at Islam dan kemuliaan ajarannya adalah apabila seorang hamba Allah Ta'ala melakukan perbuatan dosa maka Allah Ta'ala telah menyediakan baginya jalan-jalan berupa amalan-amalan ibadah yang bisa menghapus dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan tadi. Anas Bin Malik radhiyallahu 'anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ. رواه ابن ماجه
Artinya: "Setiap anak Adam sering melakukan dosa dan sebaik-baiknya orang yang melakukan dosa adalah orang-orang yang bertaubat". HR. Ibnu Majah, no. 4251, dan dihasankan oleh Al-Albani.
Apalagi Allah telah menegaskan bahwa manusia adalah makhluk yang sering berbuat zhalim dan selalu kufur.
{وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ } [إبراهيم: 34]
Artinya: "Dan Dia (Allah) telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat lalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)". QS. Ibrahim: 34.
            Dari ayat dan hadits di atas dinyatakan bahwa setiap manusia pasti pernah berbuat salah dan dosa yang tidak diridhai Allah Ta'ala, Islam sebagai agama yang mempunyai tiga sifat yang mulia dalam syari'at dan ajaran-ajarannya yaitu Syumul (universal), 'abadi (kekal) dan kamal (sempurna) ternyata telah memberikan solusi yang terbaik bagi umatnya, sehingga keresahan akibat dari dosa-dosa tersebut bisa dikurangi bahkan dosa-dosanya terhapuskan dan tidak terlihat sama sekali.



Para pembaca yang terhormat…
Semoga Allah Ta'ala selalu memberikan petunjuk-Nya kepada kita…         
            Berdasarkan penjelasan diatas, maka di bawah ini akan kami sebutkan hadits-hadits shahih dan hasan yang menyebutkan di dalamnya amalan-amalan yang bisa menghapuskan dosa-dosa dan amalan-amalan yang menyebabkan masuknya seseorang ke dalam surga Allah Ta'ala.

1.      Amalan-amalan yang menghapuskan dosa yang telah lalu dan akan datang

a)      Beribadah pada lailatul qadar karena iman dan mengharapkan pahala.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ يَقُمْ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. رواه البخاري
Artinya: "Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang bangun untuk beribadah pada lailatul qadar karena keimanan dan pengharapan terhadap pahala maka akan diampuni baginya dosa-dosanya yang telah lewat". HR. Bukhari, no. 34.

b)      Menyempurnakan wudhu
أَنَّ حُمْرَانَ مَوْلَى عُثْمَانَ رضي الله عنه أَخْبَر أَنَّهُ رَأَى عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ رضي الله عنه دَعَا بِإِنَاءٍ فَأَفْرَغَ عَلَى كَفَّيْهِ ثَلَاثَ مِرَارٍ فَغَسَلَهُمَا ثُمَّ أَدْخَلَ يَمِينَهُ فِي الْإِنَاءِ فَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثًا وَيَدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ ثَلَاثَ مِرَارٍ ثُمَّ مَسَحَ بِرَأْسِهِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ ثَلَاثَ مِرَارٍ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ثُمَّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَا يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. رواه البخاري. 
Artinya: "Humran seorang pembatu shahabat Utsman radhiyallahu 'anhu telah memberitahukan bahwa ia telah melihat Utsman radhiyallahu 'anhu meminta sebuah bejana air, kemudian ia siramkan air ke kedua telapak tangannya, lalu ia membasuh keduanya tiga kali, lalu ia masukkan tangan kanannya ke dalam bejana, lalu ia berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung setelah itu ia basuh wajahnya tiga kali dan kedua tangannya sampai ke siku tiga kali, kemudian ia mengusap kepalanya lalu ia basuh kedua kakinya sampai dua mata kaki tiga kali, seraya berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang berwudhu sebagaimana wudhuku ini kemudian ia shalat dua raka'at dalam keadaan tidak lalai maka diampuni baginya dosa-dosanya yang telah lalu". HR. Bukhari, no. 155.

c)      Ucapan amin sesuai dengan ucapan aminnya para malaikat.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا أَمَّنَ الْإِمَامُ فَأَمِّنُوا فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ تَأْمِينُهُ تَأْمِينَ الْمَلَائِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. رواه البخاري.
Artinya: "Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu meriwayatkan bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila seorang imam mengucapkan "amin" maka ucapkanlah "amin", karena sesungguhnya barangsiapa yang ucapan "amin"nya bersamaan dengan ucapan "amin" para malaikat maka diampuni baginya dosa-dosanya yang telah lalu". HR. Bukhari, no. 738.

d)      Bacaannya di dalam shalat sesuai dengan para malaikat.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا قَالَ الْإِمَامُ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَقُولُوا اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ قَوْلُهُ قَوْلَ الْمَلَائِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. رواه البخاري.
Artinya: "Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu meriwayatkan bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alihi wasallam bersabda: "Jika seorang imam mengucapkan:
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
"Sami'allahu liman hamidah" (semoga Allah mendengar orang yang memuji-Nya), maka ucapkanlah kalian:
اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ
"Rabbana lakalhamdu" (Ya Rabb kami hanya bagimu segala pujian), karena sesungguhnya barang siapa yang ucapannya bersamaan dengan ucapannya para malaikat maka diampuni baginya dosa-dosa yang telah lalu". HR.  Bukhari, no. 754.

e)      Berpuasa di bulan Ramadhan dengan iman dan pengharapan pahala.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ . رواه البخاري.
Artinya: "Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu meriwayatkan bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang telah bangun (untuk beribadah) pada lailatul qadar karena keimanan dan pengharapan pahala maka akan diampuni baginya dosa-dosanya yang telah lalu, dan barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan keimanan dan pengharapan pahala maka akan diampuni baginya dosa-dosanya yang telah lalu". HR. Bukhari, no. 1768.

f)       Beribadah di bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ « مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ » رواه البخاري و مسلم
Artinya: "Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu meriwayatkan bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang telah bangun (untuk beribadah) pada bulan Ramadhan karena keimanan dan pengharapan pahala maka akan diampuni baginya dosa-dosanya yang telah lalu". HR. Bukhari, no. 2009 dan Muslim, no. 1815.

g)      Membaca doa setelah makan dan ketika memakai pakaian.
عَنْ سَهْلِ بْنِ مُعَاذِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَبِيهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَكَلَ طَعَامًا ثُمَّ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا الطَّعَامَ وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ قَالَ وَمَنْ لَبِسَ ثَوْبًا فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي كَسَانِي هَذَا الثَّوْبَ وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّر. رواه أبو داود و الحاكم في المستدرك و قال:" هذا حديث صحيح على شرط البخاري".
Artinya: "Mu'adz bin Anas radhiyallahu 'anhu meriwayatkan bahwa sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang makan sesuatu makanan kemudian ia mengucapkan:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي كَسَانِي هَذَا الثَّوْبَ وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ
"Alhamdulillahilladzi ath'amani hadzath tha'am wa razaqonihi min gairi haulin minni wala quwwah" (segala puji milik Allah yang telah memberikanku makanan ini dan memberikannya kepadaku tanpa ada daya dan kekuatan dariku), maka akan diampuni baginya dosa-dosanya yang telah lalu", beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dan barangsiapa yang memakai pakaian yang baru seraya mengucapkan:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي كَسَانِي هَذَا الثَّوْبَ وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ
"Alhamdulillahilladzi kasani hadzats tsauba wa razaqonihi min gairi haulin minni wala quwwah" (segala puji milik Allah Yang telah memberikanku pakaian ini dan merizqikaknnya kepadaku tanpa ada daya dan kekuatan dariku), maka akan diampuni baginya dosa-dosanya yang telah lalu". HR. Abu Daud, no. 3505 dan Al Hakim di dalam kitab Al Mustadrak, no. 1823, beliau berkata: "Hadits ini hadits shahih berdasarkan syarat Imam Bukhari". Dan hadits ini dihasankan oleh Al-Albani.

h)      Membaca doa setelah adzan dikumandangkan
عَنْ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ الْمُؤَذِّنَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا غُفِرَ لَهُ ذَنْبُهُ رواه مسلم.
Artinya: "Dari Sa'ad Bin Abi Waqqash radhiyallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang mengucapkan ketika mendengar seorang yang mengumandangkan adzan:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا
"Asyhadu an laa ilaaha illallah wahdahu laa syarika lahu wa anna Muhammadan abduhu wa rasuluhu, radhitu billahi rabban wa bil islami dinan wa bimuhammadin nabiyyan wa rasulan" (Dan Aku bersaksi bahwa tiada sembahan yang berhak disembah kecuali Allah semata tiada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan rasul-Nya, aku telah ridha Allah sebagai Rabbku, Islam sebagai agamaku dan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sebagai Rasulullah). Maka diampunkan baginya dosa-dosanya yang telah lalu". Hadits riwayat Muslim, no. 579.

i)        Berbuat baik di sisa umur.
عن أبي ذر رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قال: قال رسول الله- صلى الله عليه وسلم: مَن أحسن فيما بقِيَ؛ غُفرَ له ما مضَى، ومن أَساءَ فيما بقيَ ؛ أُخِذَ بما مضَى وما بقيَ .أخرجه الطبراني في "المعجم الأوسط
Artinya: "Abu Dzar radhiyallahu 'anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang memperbaiki apa yang tersisa (dari umurnya) diampuni baginya dosa yang telah lalu dan barangsiapa yang mengotori apa yang tersisa (dari umurnya) maka akan di ambil dengan dosa yang telah lalu dan yang tersisa". Riwayat Ath Thabrani di dalam Al Mu'jam al Awsath, no. 6082 dan dishahihkan oleh Al Albani.

j)        Ucapan di dalam shalat sesuai denga para malaikat
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « إِذَا قَالَ الإِمَامُ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ. فَقُولُوا اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ . فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ قَوْلُهُ قَوْلَ الْمَلاَئِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ ». رواه البخاري و مسلم
Artinya: "Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika imam mengucapkan sami'allahu liman hamidah, mak katakanlah:
اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ
Allahumma rabbana lakalhamdu (Ya Allah, rabb kami, segala puji hanya milik-Mu), karena sesungguhnya yang ucapannya sama dengan para malaikat maka akan diampuni dosanya yang telah lalu". HR. Bukhari, no. 796 dan Muslim, no. 940.


ditulis oleh: Ahmad Zainuddin
Dammam KSA

No comments:

Post a Comment